Friday, September 11, 2009

Lupa pada al-Qadr


“Bakpo la aku duk keno baco bendo samo jah padahal aku tahu doh mulo.” Kataku.
Bukan menyesal dengan kejadian aku tetapi aku mencari punca kenapa aku mudah lupa kepada sesuatu perkara yang aku nak imbas kembali. Inilah manusia. Mudah lupa. Allah dah tahu dah. Betul ke manusia ni mudah lupa? Mesti ada sebab manusia ni mudah lupa. Antara perkara yang menyebabkan mudah lupa ialah banyak buat maksiat, buat dosa dll.
Firman Allah yang bermaksud: "Dan apabila seseorang manusia ditimpa kesusahan, merayulah ia kepada Kami (dalam segala keadaan) samaada ia sedang berbaring, duduk atau berdiri dan manakala Kami hapuskan kesusahan itu daripadanya, ia terus membawa cara lamanya seolah-olah dia tidak pernah merayu kepada Kami memohon hapuskan sebarang kesusahan yang menimpa." (Yunus 10:12.).
MasyaAllah.. malunya… Aku la tu. Astaghfirullahalazim. Kelmarin dan hari ni 11 September merupakan hari besejarah. Malah Kelmarin adalah permulaan Pencarian Lailatur Qadr. Masih adakah Malam itu untuk aku? Takutnya.. sebab aku lupa sokmo. Lupa nak buat yang sepatutnya pada setiap waktu. Masa adalah milik Allah. Panjang pendek setiap saat pada setiap orang bergantung kepada masa yang dimanfaatkannya. Begitulah segalanya milik Allah.
Dalam pada itu, saya selitkan di sini penyakit lupa dan bagaimana ingin mengatasinya dalam kajian orang barat yang saya pernah belajar dalam psikologi kognitif dulu.
PERBEZAAN GAYA KOGNITIF INDIVIDU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN
Atasi Lupa dengan LUPA
Semantik, Implisit, Remote, Working, dan Episodik. Semantik merupakan memori tentang makna simbol dan kata. Dengan memori ini kita bisa membedakan anjing dengan kucing.
Memori Implisit biasanya menyangkut kecakapan tertentu, seperti bersepeda, berenang. Memori Remote merupakan gudang data, umumnya melemah sejalan dengan bertambahnya usia. Sedangkan Memori Working adalah memori jangka pendek, yang kita andalkan saat melakukan kegiatan sehari-hari, seperti mengingat bagian kalimat pertama saat lawan bicara kita sedang mengucapkan bagian kalimat kedua, sehingga kita dapat memahami apa yang ia maksud.
Terakhir, Memori Episodik ialah memori yang menyangkut pengalaman yang belum lama terjadi. Apa nama film yang ditonton minggu lalu, apa nama restoran yang dipesan untuk berkencan Sabtu mendatang, di mana Anda letakkan kacamata barusan, dst. Memori Episodik juga mundur dengan bertambahnya usia.
Ketika kita berusaha mengingat suatu informasi tertentu, diperlukan beberapa langkah. Pertama, kemampuan untuk mencatat (register), lalu menyimpan, dan kemudian mengambilnya.
“Kehidupan yang sangat sibuk memungkinkan Anda manjadi pelupa,” kata Dr. Abigail Sellen, salah seorang peneliti.
Profesor James Reason dari Universitas Manchester mengatakan, timah hitam yang terdapat dalam bensin dan sumber-sumber lain dapat merusak inteligensia dan daya ingat anak-anak. “Memori seorang anak yang dalam masa pertumbuhan bisa rusak karena banyak menghirup zat beracun,” katanya.
. Greenough mengurung tikus bersama beberapa mainan seperti bola, boneka, dsb., serta luncuran dan terowongan. Ketika ia kemudian membedah otaknya, ia mendapati jumlah sel otak yang lebih banyak dibandingkan dengan tikus-tikus yang tidak memiliki mainan dan alat permainan. “Apakah hal itu juga akan berlaku bagi manusia, dalam arti jika dirangsang akan tumbuh sel otak baru?” tanya Greenough.
Keledai. Sebagai contoh, memori adalah WIRES, yang diambil dari huruf depan Working, Implisit, Remote, Episodik, Semantik. Prof. Sidiarto pun mengembangkan pola serupa. “Ingatlah LUPA, maka kamu tidak akan lupa,” ujarnya. LUPA versi Prof. Sidiarto ini adalah Latihan, Ulangan, Perhatian, dan Asosiasi. Jadi, supaya informasi yang masuk tahan lama harus dilatih, diulang, diberi perhatian, dan kita asosiasikan. Tapi, yang patut diperhatikan juga adalah dalam mencerna informasi harus bermodalkan KAMU, “Konsentrasi, Atensi, Motivasi, Upaya,” tambahnya. Dengan menjalankan LUPA sejak usia muda, otak manusia akan lebih lama menyimpan informasi karena informasi yang diterimanya tersimpan di ingatan jangka panjang.
Sekian, yang baik kita ambil. Yang tak lok kita tolak. Salam Lailatul Qadr. Moga Allah beri kita pengampunan untuk merasa nikmat MALAM ITU.
Rujukan: Klik atas link

No comments: